Keju adalah salah satu hasil olahan susu yang paling terkenal dan diolah dengan berbagai teknik di berbagai penjuru dunia. Berikut adalah beberapa cara pengolahan keju dari berbagai negara dengan ciri khas dan tekniknya masing-masing:
1. Keju Parmigiano Reggiano – Italia
- Proses: Parmigiano Reggiano dibuat dari susu sapi mentah, di mana susu dipanaskan dan ditambahkan rennet untuk memisahkan dadih dan whey. Dadih dipotong kecil-kecil, dimasak, lalu ditekan ke dalam cetakan dan dibiarkan matang selama minimal 12 bulan.
- Keistimewaan: Keju ini keras dan berbutir, dengan rasa kaya dan sedikit gurih. Biasanya digunakan untuk parutan di atas pasta, salad, atau risotto.
2. Keju Camembert – Prancis
- Proses: Camembert dibuat dari susu sapi, dan dadih dipotong lembut sebelum ditekan dalam cetakan. Keju ini kemudian diproses dengan spora jamur Penicillium candidum, yang memberi permukaan putih lembut dan interior yang creamy.
- Keistimewaan: Camembert memiliki rasa kaya dan gurih dengan tekstur lembut yang meleleh di mulut. Sering disajikan dengan roti baguette atau buah-buahan.
3. Keju Gouda – Belanda
- Proses: Gouda dibuat dari susu sapi yang dipasteurisasi. Dadih dipotong kecil-kecil dan dipanaskan untuk mengeluarkan lebih banyak whey, lalu ditekan ke dalam cetakan dan dimatangkan dalam gudang selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.
- Keistimewaan: Gouda muda memiliki rasa lembut dan creamy, sementara Gouda yang lebih tua menjadi lebih keras, dengan rasa yang lebih dalam, kaya, dan sedikit pedas.
4. Keju Manchego – Spanyol
- Proses: Manchego dibuat dari susu domba Manchega. Dadih ditekan, lalu keju dimatangkan dalam cetakan khusus yang menciptakan tekstur khas pada kulitnya. Proses pematangan berlangsung antara 2 bulan hingga lebih dari 1 tahun.
- Keistimewaan: Manchego memiliki tekstur yang keras hingga semi-keras dengan rasa gurih dan sedikit pedas, sering dinikmati dengan anggur dan tapas.
5. Keju Feta – Yunani
- Proses: Feta dibuat dari susu domba atau campuran susu domba dan kambing. Setelah susu difermentasi dengan rennet, keju dipotong dan ditekan untuk mengeluarkan whey, kemudian direndam dalam larutan garam (brine) selama beberapa minggu hingga matang.
- Keistimewaan: Feta terkenal dengan tekstur yang rapuh dan rasa asin. Sering digunakan dalam salad Yunani, kue spanakopita, atau hidangan panggang.
6. Keju Cheddar – Inggris
- Proses: Cheddar dibuat dari susu sapi yang dipanaskan dengan penambahan rennet. Dadih dipotong, dipanaskan, dan diaduk, kemudian dipadatkan dalam proses yang disebut “cheddaring”, di mana dadih ditekan dalam blok dan dibalik. Keju ini kemudian dimatangkan selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.
- Keistimewaan: Cheddar memiliki rasa tajam yang semakin kuat seiring waktu pematangan. Keju ini sering digunakan untuk sandwich, gratin, atau sebagai camilan.
7. Keju Roquefort – Prancis
- Proses: Roquefort adalah salah satu keju biru paling terkenal, dibuat dari susu domba. Proses pembuatannya melibatkan inokulasi dengan jamur Penicillium roqueforti, yang tumbuh selama pematangan di gua-gua alami.
- Keistimewaan: Roquefort memiliki tekstur lembut dengan urat-urat biru kehijauan dan rasa yang tajam, asin, dan sedikit pedas. Cocok disajikan dengan anggur manis dan buah-buahan kering.
8. Keju Mozzarella – Italia
- Proses: Mozzarella tradisional dibuat dari susu kerbau air. Susu dipanaskan dan ditambahkan rennet untuk membentuk dadih, yang kemudian dipotong, dipanaskan, dan diuleni hingga mendapatkan tekstur elastis. Keju ini biasanya dimakan segar dan tidak dimatangkan.
- Keistimewaan: Mozzarella segar memiliki tekstur yang lembut dan elastis dengan rasa creamy. Sering digunakan pada pizza, salad Caprese, atau lasagna.
9. Keju Emmental – Swiss
- Proses: Emmental dibuat dari susu sapi mentah atau pasteurisasi. Setelah dadih dipotong dan dipanaskan, keju dimatangkan dalam gua dingin, di mana bakteri menghasilkan gas yang membentuk lubang-lubang besar khas pada keju.
- Keistimewaan: Emmental memiliki tekstur yang keras dan rasa yang lembut dan kacang, dengan lubang besar yang khas. Sering digunakan dalam fondue atau sandwich.
10. Keju Cotija – Meksiko
- Proses: Cotija adalah keju keras yang dibuat dari susu sapi. Setelah susu difermentasi dan dadih dipadatkan, keju dipres dan dimatangkan selama beberapa bulan, menghasilkan keju keras dengan tekstur rapuh.
- Keistimewaan: Cotija memiliki rasa asin yang kuat, mirip dengan keju feta. Digunakan sebagai topping pada hidangan seperti taco, elote (jagung panggang), dan salad. Slot Hacksaw Gaming Demo Gratis 2 harus dapat memastikan standar tertinggi permainan yang adil dan transparan, yang dapat berarti menahan kemenangan untuk sementara hingga masalah tersebut diselesaikan. Dalam kasus yurisdiksi Anda, Slot Hacksaw Gaming Demo Gratis 2 mungkin diharuskan menahan persentase tertentu dari kemenangan le bandit demo slot yang Anda peroleh karena alasan pajak.
11. Keju Halloumi – Siprus
- Proses: Halloumi dibuat dari campuran susu kambing dan domba, atau terkadang juga susu sapi. Keju ini tidak dipanaskan sampai leleh, sehingga dapat digoreng atau dipanggang tanpa kehilangan bentuknya.
- Keistimewaan: Halloumi memiliki tekstur padat dan rasa asin yang unik, sering dipanggang hingga berwarna keemasan, kemudian disajikan dengan salad atau sayuran.
12. Keju Queso Blanco – Amerika Latin
- Proses: Queso blanco dibuat dengan memanaskan susu sapi dan menambahkan asam (cuka atau lemon) untuk memisahkan dadih. Keju ini kemudian ditekan ringan dan tidak dimatangkan.
- Keistimewaan: Queso blanco memiliki rasa ringan dan sedikit asin, serta tekstur yang keras. Sering digunakan dalam hidangan seperti empanada atau di atas hidangan panggang.
Setiap negara memiliki tradisi dan cara unik dalam memproduksi keju, yang mencerminkan budaya dan sejarah masing-masing wilayah. Variasi proses pematangan, jenis susu yang digunakan, serta metode fermentasi menghasilkan keju-keju yang berbeda dalam tekstur, rasa, dan keistimewaan.